MANADO, MANIMPANG.com — Laut Bunaken, Rabu (22/10/2025), tampak berkilau bukan hanya karena pantulan matahari tropis, tetapi juga oleh deretan perahu yang dihiasi warna-warni ornamen budaya daerah.
Dentuman musik tradisional berpadu dengan sorak-sorai masyarakat yang memadati tepian pantai, menyambut pembukaan Lomba Perahu Hias, pada Festival Bunaken 2025 oleh Gubernur Sulawesi Utara Mayjen (Purn) Yulius Selfanus.
Dengan senyum hangat, Gubernur Yulius berdiri di dermaga, melepas satu per satu perahu peserta yang melaju di atas permukaan laut jernih.
Festival Bunaken bukan hanya tentang keindahan laut, tetapi juga tentang bagaimana menjaga dan mencintai budaya maritim kita.
Festival Bunaken tahun ini memang terasa berbeda. Nuansa kebersamaan begitu kental, terlihat dari antusiasme warga yang datang dari berbagai penjuru.
Anak-anak berlarian di bibir pantai, sementara para nelayan dengan bangga memperlihatkan perahu mereka yang disulap menjadi karya seni bergerak — ada yang bertema laut tropis, ada pula yang menonjolkan budaya Minahasa, Sangihe, dan Bolaang Mongondow.
Antusiasme masyarakat luar biasa. Ini bukti bahwa semangat gotong royong dan cinta budaya masih hidup di tengah kita.
Lomba Perahu Hias sendiri menjadi salah satu agenda unggulan Festival Bunaken 2025, menampilkan kreativitas masyarakat pesisir dan memperkuat citra Bunaken sebagai destinasi wisata dunia.
Tidak sekadar kompetisi, tetapi juga perayaan identitas, bagaimana laut bukan hanya sumber kehidupan, melainkan juga panggung ekspresi budaya.
Menjelang sore, ketika matahari mulai condong ke barat, perahu-perahu berhiaskan lampu mulai berkilau di atas air, seolah menutup hari dengan pesan sederhana namun mendalam.
Bunaken bukan hanya tempat yang indah untuk dikunjungi, tapi juga rumah bagi semangat dan kebersamaan orang Sulawesi Utara. (AK)






