MINAHASA, MANIMPANG.com — Pemerintah Kabupaten Minahasa kembali meneguhkan komitmen terhadap nilai persatuan dan toleransi antarumat beragama melalui pelaksanaan Ibadah Oikumene Bulanan, yang juga dirangkaikan dengan syukur Hari Jadi Minahasa ke-597.
Kegiatan yang berlangsung di Ruang Sidang Kantor Bupati Minahasa ini dihadiri oleh Bupati Minahasa Robby Dondokambey, S.Si., M.A.P., bersama Ketua TP-PKK Minahasa Martina Watok Dondokambey Lengkong, Wakil Bupati Vanda Sarundajang, S.S., Sekretaris Daerah Dr. Lynda D. Watania, M.M., M.Si., serta seluruh jajaran pejabat, mulai dari para asisten, staf ahli, kepala perangkat daerah hingga para camat se-Kabupaten Minahasa.
Dalam sambutannya, Bupati Robby Dondokambey menegaskan bahwa peringatan Hari Jadi Minahasa bukan sekadar seremonial, melainkan momen penting untuk merefleksikan perjalanan sejarah, semangat kebersamaan, dan nilai-nilai luhur para pendahulu.
“Ibadah ini mencerminkan kekuatan persaudaraan antarumat beragama di Minahasa. Meski berbeda denominasi dan keyakinan, kita tetap bersatu dalam kasih Tuhan. Inilah jati diri Minahasa, tanah yang damai, rukun, dan penuh kasih,” tuturnya.
Ia juga menegaskan bahwa keberhasilan pembangunan tidak hanya bergantung pada kebijakan pemerintah, tetapi juga pada peran aktif seluruh elemen masyarakat. Karena itu, ia mengajak seluruh warga untuk terus memelihara semangat gotong royong dan persatuan demi kemajuan daerah.
Lebih lanjut, Bupati menyoroti pentingnya mengamalkan falsafah “Sitou Timou Tumou Tou”, yang bermakna manusia hidup untuk menghidupi sesama. Menurutnya, nilai tersebut adalah fondasi moral bagi seluruh masyarakat Minahasa dalam membangun kehidupan yang saling menopang dan penuh kasih.
Dalam ibadah yang dipimpin oleh Pdt. Melky Tamaka, M.Th., Koordinator Bidang Data, Informatika, dan Litbang Sinode GMIM, pesan firman diambil dari Efesus 1:15–23, yang menekankan pentingnya rasa syukur dan pengharapan dalam iman.
Acara berlangsung penuh hikmat dan diwarnai dengan pujian bersama yang dibawakan oleh Bupati, Wakil Bupati, Forkopimda, dan seluruh peserta ibadah, menandai semangat kebersamaan yang menjadi ciri khas masyarakat Minahasa. (AG’Q)






