MINAHASA, MANIMPANG.com — Bupati Minahasa, Dr. Noudy R.P. Tendean, S.IP, M.Si, menandatangani Nota Kesepahaman (MoU) tentang Pengembangan Kawasan Pariwisata di sekitar Danau Tondano antara Pemerintah Kabupaten Minahasa dan Injourney Tourism Development Corporation (ITDC). Penandatanganan ini berlangsung di Kantor ITDC Mandalika, Nusa Tenggara Barat.
Sebelum prosesi penandatanganan, Direktur Operasi ITDC, Wenda Nabiel, memaparkan profil perusahaan beserta pengelolaan kawasan pariwisata Mandalika yang kini dikenal secara internasional, salah satunya berkat kehadiran Sirkuit Mandalika.
Dalam sambutannya, Bupati Minahasa Dr. Noudy Tendean menjelaskan potensi besar Danau Tondano dan kawasan sekitarnya. Ia mengingatkan bahwa melalui Peraturan Presiden Nomor 60 Tahun 2021, Danau Tondano telah ditetapkan sebagai salah satu dari 15 Danau Prioritas Nasional yang wajib dikembangkan.
Kebijakan nasional ini sejalan dengan komitmen Presiden Prabowo Subianto, Gubernur Sulawesi Utara Olly Dondokambey, serta Gubernur Sulut terpilih Yulius Selvanus Komaling. Dukungan ini juga sejalan dengan semangat dan langkah strategis yang ditempuh Bupati Minahasa untuk menjadikan pengembangan pariwisata Danau Tondano dan kebudayaan Minahasa sebagai sektor unggulan yang mendorong percepatan pembangunan Minahasa dalam lima tahun ke depan.
“Danau Tondano merupakan satu dari 15 danau prioritas nasional yang harus kita kembangkan, sebagaimana tertuang dalam Perpres 60 Tahun 2021,” ujar Tendean.
Ia juga menggambarkan Danau Tondano sebagai “The Sleeping Giant” atau raksasa tidur yang menyimpan potensi luar biasa, namun hingga kini belum dikelola optimal untuk kesejahteraan Minahasa. “Potensinya luar biasa, tapi belum sepenuhnya tergali. Maka tidak ada pilihan lain, kita harus bekerja keras dan konsisten mengembangkan wisata Danau Tondano dan budaya Minahasa, melibatkan berbagai pemangku kepentingan termasuk ITDC melalui pendekatan pentahelix pembangunan,” tambahnya.
Selain ITDC, beberapa investor lain seperti Alam Sutera, Pacific Bay, dan Citra Land juga telah menyatakan minat mereka untuk berinvestasi di sektor pariwisata Minahasa. Mereka bahkan telah bertemu langsung dengan Pj Bupati Minahasa untuk menyampaikan ketertarikan tersebut.
Sejalan dengan perkembangan ini, Tendean menginstruksikan seluruh Organisasi Perangkat Daerah (OPD) agar proaktif dan inovatif dalam menangkap peluang-peluang yang ada. Setiap OPD diminta menuangkan gagasan dan program strategis ke dalam dokumen perencanaan daerah, yang akan diimplementasikan secara bertahap selama lima tahun ke depan.
Tendean optimis bahwa melalui kerja sama dengan ITDC, pengembangan kawasan wisata Danau Tondano akan mampu mendorong kemajuan signifikan bagi Minahasa. “ITDC sebagai BUMN telah membuktikan keberhasilannya mengembangkan kawasan pariwisata prioritas, seperti Mandalika di NTB, Nusa Dua Bali, Golomori di NTT, Sarinah Jakarta, hingga berbagai bandara di seluruh Indonesia,” jelasnya.
Acara penandatanganan MoU ini turut dihadiri oleh jajaran pimpinan ITDC, antara lain Direktur Operasi Wenda Nabiel, General Manager Mandalika Wahyu, Operation Group Head ITDC I Made Pari, serta Kepala Divisi Perencanaan dan Desain Nurhady Nugraha beserta tim ITDC lainnya. Sementara dari Pemkab Minahasa, hadir pula Kepala Dinas PUPR, Sekretaris Dinas Pariwisata, serta Kepala Bagian Kerja Sama. (AK/Advetorial)






