MANADO, MANIMPANG.com — Komunitas driver online di Sulawesi Utara yang tergabung dalam Nyiur Klabat Squad (NKS) dan Delta Famili, menggelar pertemuan bersama pihak manajemen Maxim untuk membahas sejumlah persoalan lapangan yang selama ini menjadi keluhan para pengemudi.
Acara ini dilaksanakan pada Jumat (17/07/2025) dan dihadiri langsung oleh Ketua NKS Heintje Martignasius Zachawerus dan anggota serta perwakilan Maxim Divisi Manado dan Minahasa Utara, Giovanny Manoa.
Terpantau Jurnalis Manimpang.com, pertemuan berlangsung dalam suasana terbuka dan interaktif, dengan fokus utama membahas masalah order fiktif, pemotongan komisi, serta sistem verifikasi dalam aplikasi Maxim.
Dalam sesi tanya-jawab bersama komunitas online dan manajemen Maxim, muncul berbagai keluhan terkait order fiktif yang masih kerap terjadi. Driver sering kali menerima pesanan, namun saat tiba di lokasi penjemputan, penumpang tidak dapat dihubungi atau bahkan tidak ada di tempat.
“Sering kali, setelah satu driver membatalkan, order itu otomatis dilempar ke driver lain tanpa solusi yang jelas. Ini merugikan banyak pihak,” ujar salah satu driver.
Tak hanya itu, pengemudi juga mempertanyakan kejelasan sistem pemotongan otomatis komisi hingga 30 persen, serta bagaimana pihak Maxim mengelola laporan-laporan terkait penyalahgunaan sistem oleh pengguna maupun mitra driver.
Keluhan juga disampaikan terkait kurangnya notifikasi atau tindak lanjut dari pihak manajemen saat terjadi pelanggaran atau kecurangan di lapangan.
Beberapa kasus, seperti pesanan yang dibatalkan sepihak oleh driver atau pelanggan fiktif, tidak disertai sanksi atau transparansi penanganan.
Menanggapi hal ini, Giovanny Manoa menyatakan bahwa pihak Maxim tetap membuka diri terhadap laporan dan feedback dari mitra driver.
Ia menegaskan bahwa sistem telah dilengkapi filter otomatis, namun tetap diperlukan verifikasi manual karena tidak semua kasus bisa terdeteksi secara digital.
“Semua laporan bisa kami telusuri. Tapi memang, tetap ada yang lolos dari sistem. Karena itu, kami harap semua driver aktif melapor bila ada yang janggal,” jelasnya.
Ia juga menyampaikan bahwa untuk saat ini proses verifikasi (baking) terhadap kinerja driver bulan Juli dihentikan sementara, karena data bulan Mei dan Juni masih dalam proses validasi. “Kami harus pastikan data sebelumnya beres dulu, agar proses ke depan bisa lebih akurat dan adil,” tambahnya.
Dalam kesempatan yang sama, Ketua NKS Heintje Zachawerus, mengapresiasi kesempatan diskusi terbuka ini dan berharap pihak manajemen dapat memperbaiki sistem pemantauan dan pelaporan agar tidak ada lagi mitra driver yang dirugikan.
Pertemuan ini diakhiri dengan komitmen bersama untuk memperkuat kerja sama antara komunitas driver dan pihak Maxim, demi menciptakan ekosistem transportasi daring yang lebih aman, adil, dan transparan di wilayah Sulawesi Utara. (Angky)






